Survei remaja di empat propinsi kembali melaporkan bahwa ada 2,9% remaja yang telah seksual aktif. Persentase remaja
yang telah mempraktikkan seks pra-nikah terdiri dari 3,4% remaja putra dan 2,3% remaja putri (LDFEUI & NFPCB,
1999:101). Sebuah survei terhadap pelajar SMU di Manado, melaporkan  persentase yang lebih tinggi, yaitu 20% pada remaja putra dan 6% pada  remaja putri (Utomo, dkk., 1998). 
Sebuah studi di Bali menemukan bahwa 4,4% remaja putri  di perkotaan telah seksual aktif. Studi di Jawa Barat menemukan  perbedaan antara remaja putri di perkotaan dan pedesaan yang telah  seksual aktif yaitu berturut-turut 1,3% dan 1,4% (Kristanti &  Depkes, 1996: Tabel 8b).
Sebuah studi kualitatif di perkotaan Banjarmasin dan pedesaan Mandiair melaporkan bahwa interval 8-10 tahun adalah
rata-rata jarak antara usia pertama kali berhubungan seks dan usia pada  saat menikah pada remaja putra, sedangkan pada remaja putri interval  tersebut adalah 4-6 tahun (Saifuddin dkk, 1997:78).
Tentu saja angka-angka tersebut belum tentu  menggambarkan kejadian yang sebenarnya, mengingat masalah seksualitas  termasuk masalah sensitif sehingga tidak setiap orang bersedia  mengungkapkan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, tidaklah  mengejutkan apabila angka sebenarnya jauh lebih besar daripada yang  dilaporkan.
Daftar Pustaka
Iskandar, Meiwita B. "Hasil Uji Coba Modul Reproduksi Sehata Anak &  Remaja untuk Orang Tua." Makalah pada Lokakarya Penyusunan Rencana  Pengembangan Media, diselenggarakan oleh PKBI, Jakarta, 20-21 Mei 1997.
Kristanti, Ch. M dan Depkes. Status Kesehatan Remaja  Propinsi Jawa Barat dan Bali: Laporan Penelitian 1995/1996. Jakarta:  Depkes-Binkesmas-Binkesga, 1996.
LDFEUI dan NFPCB. Baseline Survey of Young Adult  Reproductive Welfare in Indonesia 1998/1999 Book I. Jakarta: LDFEUI dan  NFPCB, Juli 1999a.
LDFEUI dan NFPCB. Baseline Survey of Young Adult  Reproductive Welfare in Indonesia 1998/1999. Executive Summary and  Recommendation Program. Jakarta: LDFEUI dan NFPCB, Juli 1999b.
Rosdiana, D. Pokok-Pokok Pikiran Pendidikan Seks untuk  Remaja. Dalam N. Kollman (ed). Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta:  Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, 1998:9-20.
Saifuddin, A. F., dkk. Perilaku Seksual Remaja di Kota  dan di Desa: Kasus Kalimantan Selatan. Depok: Laboratorium Antropologi,  FISIP-UI, 1997.
Utomo, B., Haryanto B. Dharmaputra, D. Hartono, R.  Makalew, dan J. Moran Mills. Baseline STD/HIV/Risk Behavioral  Surveillance 1996: Result from the Cities of North Jakarta, Surabaya,  and Manado. Jakarta: Center for Health Research University of Indonesia,  the Ministry of Health RI, dan HAPP/Family Health International, 1998.
ini adalah blo yang khusus membahas tentang berbagai kuesioner tentang seputar dunia remaja
Saturday, November 6, 2010
tingkat persentasi keperawanan,survei keperawanan, penting nya perawan
Labels:
survei perawan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
http://dunia-remaja-sehat.blogspot.com/