Sebuah survei terbaru terhadap 8084 remaja laki-laki  dan remaja putri usia 15-24 tahun di 20 kabupaten pada empat propinsi  (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung) menemukan 46,2% remaja  masih menganggap bahwa perempuan tidak akan hamil hanya dengan sekali  melakukan hubungan seks. Kesalahan persepsi ini sebagian besar diyakini  oleh remaja laki-laki (49,7%) dibandingkan pada remaja putri (42,3%)  (LDFEUI & NFPCB, 1999a:92). 
Dari survei yang sama juga didapatkan bahwa hanya  19,2% remaja yang menyadari peningkatan risiko untuk tertular PMS bila  memiliki pasangan seksual lebih dari satu. 51% mengira bahwa mereka akan  berisiko tertular HIV hanya bila berhubungan seks dengan pekerja seks  komersial (PSK) (LDFEUI & NFPCB, 1999b:14).
Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi
Remaja seringkali merasa tidak nyaman atau tabu untuk membicarakan  masalah seksualitas dan kesehatan reproduksinya. Akan tetapi karena  faktor keingintahuannya mereka akan berusaha untuk mendapatkan informasi  ini. Seringkali remaja merasa bahwa orang tuanya menolak membicarakan  masalah seks sehingga mereka kemudian mencari alternatif sumber  informasi lain seperti teman atau media massa.
Kebanyak orang tua memang tidak termotivasi untuk  memberikan informasi mengenai seks dan kesehatan reproduksi kepada  remaja sebab mereka takut hal itu justru akan meningkatkan terjadinya  hubungan seks pra-nikah. Padahal, anak yang mendapatkan pendidikan seks  dari orang tua atau sekolah cenderung berperilaku seks yang lebih baik  daripada anak yang mendapatkannya dari orang lain (Hurlock, 1972 dikutip  dari Iskandar, 1997).
Keengganan para orang tua untuk memberikan informasi  kesehatan reproduksi dan seksualitas juga disebabkan oleh rasa rendah  diri karena rendahnya pengetahuan mereka mengenai kesehatan reproduksi  (pendidikan seks). Hasil pre-test materi dasar Reproduksi Sehat Anak dan  Remaja (RSAR) di Jakarta Timur (perkotaan) dan Lembang (pedesaan)  menunjukkan bahwa apabila orang tua merasa meiliki pengetahuan yang  cukup mendalam tentang kesehatan reproduksi, mereka lebih yakin dan  tidak merasa canggung untuk membicarakan topik yang berhubungan dengan  masalah seks (Iskandar, 1997:3).
Hambatan utama adalah justru bagaimana mengatasi  pandangan bahwa segala sesuatu yang berbau seks adalah tabu untuk  dibicarakan oleh orang yang belum menikah
ini adalah blo yang khusus membahas tentang berbagai kuesioner tentang seputar dunia remaja
Saturday, November 6, 2010
tingkat persentasi keperawanan,survei keperawanan, penting nya perawan
Labels:
survei perawan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
http://dunia-remaja-sehat.blogspot.com/